Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

Maafkan Aku

Ya Allah, Tadi subuh kuhadapkan tubuh dan wajah ini kepada-Mu. Bacaan demi bacaan terucap dari mulutku. Namun ternyata ... hati ini tak tertuju kepada-Mu Ya Allah Sebelum makan pagi kusebut nama-Mu Setelahnya pun terucap doa dari mulutku Namun ternyata ... itu semua hanya ucapan belaka Sedang hati ini melayang jauh entah ke mana Ya Allah Di tengah hari tadi kuberjamaah menghadap-Mu Doa-doa itu kembali kuulangi dan kubaca Namun ternyata tak satu persen pun hati ini ingat kepada-Mu Yang terbayang adalah urusan kantor, rumah, dan pertemanan Ya Allah Petang tadi Engkau kembali memanggil-manggil diriku Kudatangi tempat orang berkumpul tuk menghadap-Mu Dalam ruku� dalam sujud lagi-lagi doa itu terucap di luar kepala Dan ternyata ... hati ini malah merencanakan kegiatan esok pagi Ya Allah Kusantap lezat hidangan makan malam itu Kucoba semua menu hingga perut terasa kenyang Hingga akupun bersendawa dan kuucap Alhamdulillah Namun ternyata ... tak bertaut sama sekal

My Mother My Hero

Ibuku kecil bukanlah seorang yang terlahir dari keluarga kaya dan berdarah biru, ibuku hanyalah seorang manusia biasa yang berdarah minang dan terlahir dari keluarga petani dari dusun negeri tertinggal. Ibuku kecil bukanlah seorang yang memiliki nama tambahan di belakang namanya, ibuku tidak memiliki Amd, ST, Msc, apalagi DR didepan namanya, bahkan ibuku hanya bergelar seorang anak yang hanya mencicipi manisnya bangku sekolah rakyat nan merakyat. Ibuku kecil bukanlah seorang wanita bernama indah bak indahnya warna pelangi, ibuku tak pernah marah kepada matahari yang membakar kulitnya, ibuku tak pernah kasar kepada sawah yang menarik nya untuk berlari..... Ibuku kecil bukanlah seorang anak yang mengenal manja, seorang anak yang merengek minta dibelikan boneka,bahkan sepasang sepatu pun tak pernah terbelikan, bagai mimpi panjang yang tak pernah berujung, Ibuku remaja tak dilindungi oleh rumah nan megah, ia hanya ditutupi oleh gubug-gubug nan reot, seolah tanah pun enggan menop

Air Mata Mutiara

Kisah Penuh Hikmah : Air Mata Mutiara... Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin

HARGA SEBUAH KEKUASAAN = 1 GELAS AIR SAJA

Khalifah Harun Ar Rasyid sedang dalam sebuah perjalanan melintasi sebuah gurun pasir menunggangi unta. Bersamanya Seorang Penasehat yang bijak, Ibnu As Samak. Perjalanan panjang di siang yang panas. Terik matahari membuat dehidrasi dan sang khalifah pun kehausan. Pada satu tempat yang teduh, Harun ar Rasyid menepi. Ibnu Samak menawarkan segelas air sambil berujar, “Khalifah…, dalam kondisi panas dan tenggorokan kehausan, andaikata kau tidak dapatkan air untuk minum kecuali dengan harus mengeluarkan separuh kekuasaanmu, sudikah engkau membayar dan mengeluarkannya? !” Tanpa pikir panjang khalifah ar Rasyid menjawab, “Tentu Aku bersedia membayarnya seharga itu asal tidak mati kehausan!” Maka usai mendengarnya, Ibnus Samak memberikan segelas air itu dan khalifah pun tidak lagi kehausan. Kemudian Ibnu Samak melontarkan pertanyaan lagi, “Wahai Khalifah, andai air segelas yang kau minum tadi tidak keluar dari lambungmu selama beberapa hari tentulah amat sakit rasanya. Perut jadi gak

Jangan Tergesa-gesa

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, "Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (adzab)-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera." (QS. al-Anbiya': 37) Sahabat, ada sifat dasar kita yang harus selalu kita waspadai yaitu tergesa-gesa, maunya ingin cepat sukses, ingin cepat kaya, ingin cepat sembuh, ingin cepat cantik dan tampan, ingin cepat nikah, ingin cepat punya mobil dan rumah, ingin cepat punya gaji tetap dan passive income. Pokoknya semua harus serba GPL lah ( Gak Pake Lama ). Tidakkah kita sadari bahwa Allah saja menciptakan Manusia, Alam semesta dan kehidupan ini melalui proses yang sangat panjang, padahal Dia sangat kuasa untuk menjadikan semuanya itu dengan instan, cukup dengan satu kata perintah ” KUN FAYAKUN ”= Jadi maka jadilah, tetapi mengapa itu tidak Dia lakukan ?, itulah cara Allah SWT memberi pelajaran kepada kita tentang arti sebuah PROSES. Suatu hari, seo

Kecil tapi Nyata

Kecil tapi Nyata.... Suatu hari, seorang pemuka agama dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tidak punya tempat berteduh. Karena sangat sibuk, pemuka agama itu berjanji akan mendoakan wanita tersebut. Beberapa saat kemudian wanita itu menulis puisi seperti ini : Saya kelaparan ... dan Anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya Saya tergusur ... dan Anda ke tempat ibadah untuk berdoa bagi kebebasan saya Saya ingin bekerja .... dan Anda sibuk mengharamkan pekerjaan yang Anda anggap tidak pantas, padahal halal dan saya membutuhkannya Saya sakit ... dan Anda berlutut bersyukur kepada Allah atas kesehatan Anda sendiri Saya telanjang, tidak punya pakaian ... dan Anda mempertanyakan dalam hati kesopanan penampilan saya, bahkan Anda menasehati saya tentang aurat. Saya kesepian ... dan Anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa Anda kelihatan begitu suci, begitu dekat kepada Allah tetapi saya tetap amat lapar, kesepian, dan kedingi

10 Bersaudara Penghafal Al-Qur'an dari Indonesia

Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur'an bukan sesuatu yang mustahil. Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangk

Bila Aku Jatuh Cinta

Bila aku jatuh Cinta Ya Allah, Jika aku men cinta i seseorang Cinta ilah aku kepada seseorang Yang senantiasa men cinta i-Mu Agar bertambah besar cinta ku pada-Mu…. Ya Allah, Jika aku merindukan seseorang Rindukanlah aku kepada seseorang Yang senatiasa merindukan-Mu Agar bertambah besar rinduku pada-Mu Ya Allah, Jika aku dekat dengan seseorang Dekatkanlah aku kepada orang Yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Mu Agar bertambah kedekatan kami Semakin bertambah pula kedekatan Kami kepada-Mu Men cinta i, di cinta i fitrah manusia Setiap insan di dunia akan merasakannya Indah, ceria, kadang merana Itulah rasa cinta Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya Menipu daya dan melenakan Sadarilah wahai kawan Cinta adalah karunia-Nya Bila dijaga dengan sempurna Resah menimpa gundah menjelma Jika cinta tak dipelihara Cinta pada Allah Cinta yang hakiki Cinta pada