KURIKULUM
2013
oleh: Ima Nirwana
Konten
Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 lahir dilandasi dengan berbagai fenomena di masyarakat. Diantaranya,
kemajuan teknologi informasi, masalah globalisasi, merosotnya moral dikalangan
pelajar seperti perkelahian pelajar, narkoba, kecurangan dalam ujian, dan
pandangan masyarakat yang menganggap pendidikan menitikberatkan aspek kognitif
serta beban siswa dalam menerima pelajaran pun terlalu berat karena banyaknya
mata pelajaran. Selain itu juga, kurangnya muatan pendidikan karakter siswa
juga menjadi faktor utama munculnya kurikulum 2013.
Dokumen
Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, pada tanggal 29 Nopember 2012
dalam bentuk power point pdf yang terdiri dari 99 halaman ditambah 2 halaman
Kata Pengantar khusus yang dikeluarkan oleh Kapusbuk Kemendikbud. Mengacu pada permendiknas
tentang No. 22/2006 Standar Isi, Permendiknas tentang No. 23/2006 Standar
Kompetensi Lulusan, Permendiknas tentang 20/200 Standar Penilaian Pendidikan
dan Permendiknas tentang No. 41/2007 Standar Proses untuk Satuan Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Keempat Permendiknas tersebut ditulis
sesuai dengan kerangka produk hukum yang secara garis besar terdiri atas:
- Konsideran menimbang, mengingat, memperhatikan, menetapkan
- Ketentuan yang berisi pengertian yang digunakan pada produk hukum terkait
- Batang tubuh isi
- Ketentuan penutup
Model
kurikulum 2013 menunjukkan bahwa pada tingkat pendidikan dasar lebih Integrated
dan Correlated yang lebih sesuai dengan fundamen dan esensi pendidikan dasar
sebagai basic/fundamental education. Sedangkan pada tingkat pendidikan menengah
melakukan separated yang menuju spesialisasi. Hal ini yang membuat kurikulum
2013 mendatangkan hal-hal yang baru seperti pembelajaran tematik integrative
pada SD, tidak adanya istilah mata pelajaran IPA dan IPS di SD serta memberikan
keringanan pada guru yang tidak perlu menyusun Silabus dan RPP yang dikarenakan
akan disiapkan buku babon (buku pokok) oleh Kemendikbud. Kemudian juga adanya
penerapan SKS pada sekolah menengah berkategori mandiri.
Kelebihan
Kurikulum 2013:
- Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) yang memerlukan penambahan jam pelajaran
- Mewujudkan sosok KTSP Subtantif: pendidikan berbasis kebutuhan dan potensi lokal (muatan lokal diwadahi Kurda, hidden curiculum yang diakomodasi dalam kepramukaan, KSR, UKS. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di masyarakat, alam dan sekolah).
- Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk memberikan pendidikan jiwa dan raga secara implementatif serta bertujuan untuk keberhasilan siswa di bidang ilmu pengetahuan serta berkarakter mulia dan berwawasan kebangsaan secara Nasional.
Kekurangan
kurikulum 2013:
- Kurikulum 2013 sebagai ajang proyek pencitraan Kemendikbud diakhir kepengurusan dengan meningkatkan hasil kinerja yang mempu memberikan solusi terhadap permasalahan di dalam dunia pendidikan.
- Kurikulum 2013 dinilai produk instan dengan melakukan sosialisasi waktu yang relatif singkat serta tidak adanya evaluasi-akademik terhadap kurikulum sebelumnya secara signifikan. Selain itu juga perubahan kurikulum di luar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Serta bertentangan dengan PP No. 19 tahun2005 mengenai standar nasional pendidikan.
- Kurikulum 2013 dinilai sebagai ladang ‘korupsi’. Dikarenakan anggaran kurikulum ini meningkat drastis dari 684,4 Miliar menjadi 2,49 Triliun. Anggaran kurikulum 2013 ini salah satunya akan digunakan untuk pembuatan buku babon (buku pokok) yang disusun mepet dan juga pelatihan untuk guru inti dan guru massal 52 jam pertemuan yang setara 5 hari.
- Kurikulum 2013 ini membuat ketidakpercayaan terhadap guru dengan disediakannya silabus dan buku babon. Guru hanya menjadi ‘operator’ mengajar bukan mendidik.
Peristiwa
Sosiologis yang menandai munculnya Kurikulum 2013:
Pergantian kurikulum 2013 ini penyebabnya
bukan hanya karena semangat zaman yang berubah, melainkan kepemimpinan politik
yang kemudian acuannya adalah kepentingan ekonomi global. Masyarakat melihat
adanya kepentingan yang saling bersaing dan arena pertikaian dalam dunia
pendidikan. Begitu pun negara sebagai alat pemaksa
yang dipakai oleh pemerintah untuk membuat para guru tunduk pada kemauannya. Dengan adanya buku babon yang mengekang kreativitas guru. Sehingga siswa
yang menjadi objek akan selalu dalam keadaan dilematis. Perubahan seperti
pengurangan mata pelajaran namun menambah jam pelajaran merupakan konflik
yang terjadi atas pertikaian pemerintah yang memaksa kehendaknya sesuai
dengan tuntutan zaman. Seperti yang diungkapkan oleh Marx,
birokrasi adalah alat
eksploitasi kaum borjuis terhadap kaum proletar.
Konten Materi Sosiologi:
Pada kurikulum 2013 tingkat SMA,
mata pelajaran sosiologi dipadukan dengan antropologi. Hal ini juga memberikan
sedikit perbedaan konsep yang ada di dalam KTSP, tetapi tidak ada dalam
kurikulum 2013. Antara lain adalah interaksi sosial dan lembaga sosial. Tak
hanya itu saja kurikulum ini pun lebih komprehensif dan mencerminkan pendidikan
yang utuh, karena menyatukan keyakinan, sikap, pengetahuan dan tindakan. Hal
itulah yang menjadi beban berat guru yang harus mampu mengintegrasikan
semuanya. Karena kurikulum ini juga menggunakan pendekatan student center atau pembelajaran siswa aktif.
artikel yang mencerahkan
BalasHapus